300 Pastor di AS Dituduh Lakukan Kekerasan Seksual Kepada Anak-anak

Pennsylvania, IDN Times - Laporan mengejutkan yang dirilis grand jury dari Pengadilan Pennsylvania, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa ada lebih dari 300 pastor Katolik yang melakukan pelecehan seksual kepada lebih dari 1.000 anak dalam kurun waktu 70 tahun.
1. Pemimpin gereja dituduh menutupi pelanggaran ini

Berdasarkan laporan yang dibuka kepada publik itu pihak kejaksaan tinggi Pennsylvania mengungkap bahwa para pemimpin gereja, termasuk uskup, menutup-nutupi pelanggaran tersebut. Mereka juga diduga membujuk para korban yang jumlahnya fantastis itu agar tutup mulut sehingga tak melaporkannya kepada pihak berwajib.
Grand jury menyatakan bahwa menurut investigasi terhadap delapan keuskupan di Pennsylvania, pelecehan seksual oleh para pastor itu ditemukan terjadi di enam lokasi. Ini merupakan penyelidikan terbesar terhadap gereja Katolik yang pernah ada di Amerika Serikat.
2. Kejaksaan tinggi Pennsylvania mencurigai korbannya lebih besar

Meski jumlah yang disebutkan dalam hasil investigasi adalah sekitar 1.000 anak dan belum diidentifikasi lebih lanjut, tapi Kejaksaan Tinggi Pennsylvania mencurigai jumlahnya lebih besar dari itu. Pasalnya, banyak korban yang memang menolak mengaku. Catatan terkait pelecehan itu juga banyak yang hilang.
"Meski sudah ada reformasi kelembagaan, tapi mayoritas pemimpin-pemimpin gereja secara individual bisa lolos dari tanggung jawab publik. Para pastor memerkosa anak-anak kecil, baik laki-laki maupun perempuan, dan pengikut Tuhan yang seharusnya bertanggung jawab atas mereka bukan hanya tak melakukan apapun; mereka menyembunyikannya. Selama berdekade-dekade," tulis laporan itu.
3. Gereja Katolik sudah lama dikelilingi oleh skandal pelecehan seksual

Ini bukan kali pertama gereja Katolik menjadi pusat perhatian karena skandal pelecehan seksual oleh pengurusnya sendiri. Sebelumnya, ada 17.000 laporan warga Amerika Serikat ke pihak berwajib karena mereka mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan pastor gereja antara tahun 1950 hingga 1980.
Selain di Amerika Serikat, sejumlah gereja di negara-negara lain juga diliputi masalah serupa. Misalnya di Belanda. Puluhan ribu anak-anak mengaku menjadi korban. Gugatan mereka terjadi antara tahun 1945 sampai 2010. Ada sekitar 800 tersangka yang berhasil diidentifikasi.
Tak sedikit korban maupun keluarga mereka yang geram dengan penanganan kasus pelecehan seksual tersebut. Frances Samber, kakak korban pelecehan seksual oleh pastor di Pittsburg yang kemudian bunuh diri, mengaku kepada New York Times,"Bagus saja ketika publik mengetahui ini. Tapi di mana keadilan? Apa yang kalian lakukan terhadap pelanggaran ini? Mengapa orang-orang ini tak dipenjara?"