Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret reruntuhan pesawat Yeti Airlines yang jatuh di Pokhara, Nepal pada Minggu (16/1/2023) (twitter.com/Zroy34)

Jakarta, IDN Times - Korban tewas akibat jatuhnya pesawat Yeti Airlines di Pokhara bertambah jadi 68 penumpang. Hal itu disampaikan otoritas Penerbangan Sipil Nepal pada Minggu (14/1/2023).

Sejauh ini, ratusan petugas telah dikerahkan untuk operasi pencarian dan penyelamatan di lereng bukit Pokhara. Namun, operasi dihentikan pada tengah malam dan akan dilanjutkan pada Senin.

Diketahui, pesawat dengan 72 penumpang itu berangkat dari Ibu Kota Kathmandu. Belum jelas apa penyebab kecelakaan itu, namun juru bicara bandara Pokhara menyebut pesawat ATR 72 Yeti Airlines terbang saat cuaca cerah.

1. Pesawat oleng ke kiri-kanan, menukik ke bawah dan jatuh ke jurang

Dilansir Reuters, pesawat itu melakukan kontak dengan bandara Pokhara dari Ngarai Seti pada Minggu pukul 10.50 waktu setempat. Kemudian pesawat itu jatuh.

Warga setempat, yang mengetahui insiden itu, langsung menghampiri lokasi kecelakaan. Dikatakan beberapa bagian pesawat jatuh di dua tempat yang berbeda.

"Separuh pesawat berada di lereng bukit, separuh lainnya jatuh ke ngarai sungai Seti," kata Arun Tamu, warga setempat.

"Saya melihat pesawat bergetar, bergerak ke kiri dan ke kanan, lalu tiba-tiba menukik dan jatuh ke jurang," kata Khum Bahadur Chhetri, saksi lainnya. 

Insiden tersebut merupakan kecelakaan udara paling mematikan sejak 1992. Saat itu, pesawat Airbus A300 Pakistan International Airlines jatuh ke lereng bukit saat mendekati Ibu Kota Kathmandu dan menewaskan 167 penumpang, menurut laporan Aviation Safety Network.

Sejak tahun 2000, tercatat 350 orang tewas akibat kecelakaan pesawat dan helikopter di Nepal.

Nepal merupakan rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia. Adanya perubahan cuaca secara tiba-tiba dapat menyebabkan kondisi berbahaya untuk perjalanan udara.

Pada 2013, Uni Eropa melarang maskapai penerbangan Nepal untuk mengudara karena alasan keamanan.

2. Nepal bentuk tim investigasi untuk selidiki kecelakaan

Editorial Team

Tonton lebih seru di