ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis
Trump dan Kim sendiri bertemu untuk kedua kalinya di Hanoi. Namun, keduanya tidak berhasil mencapai kesepakatan apapun terkait denuklirisasi Semenanjung Korea, maupun penghapusan sanksi ekonomi.
Amerika Serikat mengatakan Korea Utara menuntut penghapusan sanksi secara total, sebagai imbalan untuk penghancuran fasilitas pengembangan senjata nuklir di Yongbyon. Trump menegaskan pihaknya tak bisa melakukan itu.
"Pada dasarnya mereka mau sanksi dihapuskan semuanya, dan kami tak bisa melakukan itu," kata Trump. "Dia mau melakukan denuklirisasi, hanya saja dia mau itu di area yang kurang penting dibandingkan apa yang kami inginkan," imbuh dia.
Sementara, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho membantah hal tersebut. "Apa yang kami tawarkan bukan penghapusan seluruh sanksi, tapi hanya parsial," ujar Ri. Ia menambahkan pihaknya menawarkan "untuk secara permanen dan total menghancurkan seluruh fasilitas produksi bahan nuklir di Yongbyon, termasuk plutonium dan uranium".
Bahkan, Ri menambahkan, negaranya bersedia melakukan itu dengan "pengawasan pakar Amerika dan melalui operasi gabungan antara teknisi kedua negara jika Amerika Serikat menghapus sebagian sanksi". Sanksi yang dimaksud adalah yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB, di mana Amerika Serikat adalah salah satu anggotanya.