Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un (kiri) dan Presiden Rusia, Vladimir Putin (twitter.com/DPRK_KFAGreece)
Potret pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un (kiri) dan Presiden Rusia, Vladimir Putin (twitter.com/DPRK_KFAGreece)

Sumber Rujukan;

https://apnews.com/article/russia-ukraine-global-trade-north-korea-8b57aab3bbba02e818b1f4f2972cda7c

https://www.reuters.com/world/nkorea-says-it-has-never-supplied-weapons-or-ammunition-russia-kcna-2022-09-21/

—----------

Tangerang Selatan, IDN Times - Korea Utara pada Kamis (22/9/2022), mengatakan, pihaknya tidak mengekspor senjata apa pun ke Rusia. Seorang pejabat dari pertahanan Korea Utara, mendesak Washington untuk berhenti membuat “pernyataan sembrono” dan meminta untuk “tutup mulut”.

Pernyataan itu adalah bantahan atas tuduhan Amerika Serikat (AS) berdasarkan laporan intelijen mereka mengenai pengiriman senjata untuk Moskow demi memenuhi kebutuhan perang di Ukraina. Pernyataan Korut juga muncul setelah Moskow pada pekan lalu, menyebut laporan intelijen AS itu sebagai temuan palsu.

Dalam resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Korea Utara dilarang melakukan aktivitas ekspor-impor, termasuk mengirim senjata ke Rusia.

1. Korea Utara tidak mengakui sanksi dari PBB mengenai ekspor-impor senjata

KCNA melaporkan, pejabat Korea Utara itu menegaskan, bahwa ekspor dan impor adalah “hak yang sah dan khas untuk negara berdaulat”. Meski begitu, pejabat itu menegaskan bahwa Pyongyang tidak pernah mengakui sanksi dari Dewan Keamanan PBB terhadap hukuman yang dibuat oleh AS dan pasukan "bawahannya".

“Tapi kami mengambil kesempatan ini untuk memperjelas satu hal. Kami belum pernah mengekspor senjata atau amunisi ke Rusia sebelumnya dan kami tidak berencana untuk mengekspornya,” kata pejabat itu,  yang berkedudukan sebagai wakil direktur jenderal biro peralatan umum Kementerian Pertahanan Nasional.

“Belum diketahui pasti dari mana asal rumor yang disebarkan AS, tapi itu bertujuan untuk mencoreng citra DPRK,” tambah pejabat itu, dikutip dari Reuters.

Pada Agustus, pejabat AS mengatakan bahwa Rusia membeli pesawat nirawak buatan Iran, yang berakhir dengan berbagai masalah teknis. Para ahli mengatakan, Korea Utara berpotensi menjadi sumber utama Rusia melalui pembelian senjata kecil, artileri dan amunisi lainnya. Hal itu karena kemampuan sistem pertahanan milik Pyongyang didasari oleh persenjataan era Soviet.

2. Hubungan Korea Utara semakin erat dengan Rusia

Sejauh ini, Korea Utara berusaha untuk mempererat hubungan dengan Rusia dikala sebagian besar pihak barat menjauhkannya. Pyongyang juga menyalahkan AS atas krisis di Ukraina dan membenarkan tindakan militer Moskow di Ukraina.

Korea Utara telah menunjukan bahwa pihaknya tertarik untuk mengirim pekerja konstruksi, hal itu untuk membantu membangun kembali infrastruktur di wilayah separatis Rusia, tepatnya di Ukraina Timur. Pada bulan Juli, Pyongyang juga mengakui kemerdekaan wilayah Donetsk dan Luhansk setelah Rusia dan Suriah.

Bulan ini, Parlemen Pyongyang juga mengesahkan undang-undang baru, yang memungkinkan Korea Utara untuk menggunakan senjata nuklir secara Pre-emptif. Hal itu untuk menghadapi skenario apabila pemerintahannya berada di bawah ancaman.

3. AS tegaskan komitmennya untuk mendukung Korea Selatan apabila diserang Korea Utara

Melansir AP, perwakilan khusus pemerintahan AS untuk Korea Utara, Sung Kim, bertemu dengan pejabat Korea Selatan, Kim Gunn pada Kamis di Seoul. Keduanya menyampaikan “keprihatinan serius” atas meningkatnya doktrin nuklir Pyongyang yang dijabarkan dalam undang-undang terbaru, kata Kementrian Luar Negeri Korea Selatan.

Kementerian mengatakan, diplomat AS telah menegaskan komitmennya untuk membela Korea Selatan apabila muncul serangan militer dari Korea Utara, termasuk serangan nuklir. Sekutunya juga akan melakukan balasan yang keras terhadap Pyongyang apabila berani melakukan hal itu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team