Ilustrasi rudal. (Unsplash.com/Maciej Ruminkiewicz)
Lee Illwoo, pakar di Korea Defense Network di Korea Selatan, mengatakan senjata yang dikirim kemungkinan rudal permukaan-ke-udara jarak jauh S-400, peluncur, dan sistem radar berbasis darat. Rudal itu adalah salah satu senjata antipesawat tercanggih dari Rusia karena dapat menjangkau hingga 400 kilometer, dilansir dari Associated Press.
Lee meragukan seberapa signifikan senjata itu dapat meningkatkan pertahanan udara Pyongyang. Hal itu karena Rusia dianggap telah gagal menangani serangan pesawat nirawak Ukraina secara efektif.
Kim Dae Young, pakar militer di Korea Research Institute for National Strategy, mengatakan ada kemungkinan senjata yang diberikan mencakup peralatan untuk melawan pesawat nirawak.
Dia menjelaskan bahwa sistem yang dimiliki Korut sudah ketinggalan zaman dan untuk menghadapi Amerika Serikat (AS) dan Korsel butuh perbaikan selama bertahun-tahun dan bantuan eksternal.