Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) mendeklarasikan strategi perlawanan yang paling keras terhadap Amerika Serikat (AS) pada pertemuan tahunan partai. Pyongyang menegaskan bahwa kerja sama militer antara Korea Selatan (Korsel), AS, dan Jepang telah berkembang menjadi blok militer nuklir yang agresif.
Strategi tersebut diumumkan dalam rapat umum tahunan Komite Sentral Partai Pekerja Korea pada Senin hingga Jumat (23-27/12/2024), yang dipimpin oleh pemimpin Korut Kim Jong-un. Pertemuan tahunan itu digunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk menyampaikan pengumuman kebijakan penting.
Dalam pertemuan itu, Kim mengatakan bahwa Seoul telah berubah menjadi pos terdepan antikomunis bagi Washington. Pemimpin itu mengklarifikasi bahwa strategi yang diumumkannya untuk kepentingan dan keamanan nasional jangka panjang, dilaporkan media pemerintah Pyongyang, KCNA, pada Minggu (29/12/2024).
"Realitas ini jelas menunjukkan ke arah mana kita harus maju dan apa yang harus kita lakukan, serta bagaimana caranya," bunyi pernyataan Kim, dikutip dari Kyodo News.