Jakarta, IDN Times - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, telah menekankan bahwa negaranya tidak akan pernah menyerahkan senjata nuklir. Namun, ia mengatakan terbuka adanya dialog, jika Amerika Serikat (AS) berhenti menuntut denuklirisasi negaranya.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan pada Senin (22/9/2025) bahwa Kim menyampaikan pidato tersebut dalam sidang Majelis Rakyat Tertinggi. Pertemuan tersebut berlangsung dua hari dan berakhir pada 21 September 2025 di Pyongyang.
"Dunia sudah tahu apa yang akan dilakukan AS setelah membuat suatu negara menyerahkan senjata nuklirnya dan melucuti senjatanya," kata Kim, dikutip dari NHK News.