Sementara itu, Korea Utara pada Minggu mengecam keras pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Kamis (18/1/2023), yang dilangsungkan secara tertutup untuk membahas uji coba rudal hipersonik yang dilakukan Pyongyang baru-baru ini dan masalah lainnya, dilansir Yonhap.
“Dewan Keamanan PBB, atas permintaan besar AS dan negara-negara bawahannya, mengadakan perundingan tertutup untuk membahas uji coba rudal hipersonik, yang dilakukan sebagai bagian dari upaya rutin DPRK untuk memperkuat kemampuan pertahanannya," kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara, yang dirilis oleh KCNA.
Pyongang menegaskan bahwa uji coba tersebut tidak memberikan dampak berbahaya bagi keamanan negara-negara tetangga dan tidak ada hubungannya dengan situasi regional saat ini. Korea Utara menyebut peluncuran itu sebagai bagian dari kegiatan rutin dan sah yang dilakukan oleh negara berdaulat.
“Kami sangat menyesal bahwa DK PBB telah membawa hak kedaulatan DPRK ke dalam pembahasan tanpa ekspresi kekhawatiran apa pun, jauh dari penahanan dan pengekangan ancaman militer besar AS dan negara-negara pengikutnya yang merusak perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea, dan mengecam keras hal tersebut," kata Kementerian.