Melansir Associated Press, Turner dilantik oleh senat AS pada 27 Juli. Dia awalnya menjabat sebagai Direktur Asia Timur dan Pasifik di Departemen Luar Negeri AS.
Korut mengatakan, kritik terhadap HAM negaranya berkaitan dengan kebuntuan nuklir Washington-Pyongyang. Korut juga menyebut kritik Turner di masa lalu soal catatan HAM negaranya adalah hal yang tidak masuk akal.
"Pernyataannya (Turner) yang absurd tidak lain hanyalah gerutuan dari seseorang yang tidak tahu bahkan konsep HAM atau pelanggar HAM yang mewujudkan kebiasaan buruk AS, yang lazim senang dengan campur tangan urusan internal negara berdaulat dan memfitnahnya," kata seorang juru bicara dari Asosiasi Studi HAM Korut, mengutip Reuters.
Korut lantas memperingatkan langkah itu bisa menjadi bumerang hingga menimbulkan masalah keamanan yang parah bagi AS, jika terus mengkritisi isu HAM di negaranya.
"Turner harus tahu bahwa dia dipilih sebagai pembantu rumah tangga politik dan kambing hitam atas plot 'HAM' untuk menekan Korut, kebijakan buruk yang ditetapkan oleh pemerintahan Joe Biden yang didorong ke dalam gesekan dalam konfrontasi nuklir Korut-AS,” lapor KCNA.