Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Adik Kim Jong Un Ngamuk, Ancam Tembak Pesawat AS yang Terobos Korut

Potret Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (dok.KCNA via twitter @nknewsorg)

Jakarta, IDN Times - Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, mengaku telah mengusir pesawat mata-mata milik Amerika Serikat (AS) yang terbang di atas wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negaranya pada Senin (10/7/2023).

Kim Yo Jong pun mengancam akan bertindak jika Washington melanjutkan operasinya di ZEE Korut.

Tudingan itu kemudian dibantah AS dan Korea Selatan (Korsel), di mana Keduanya mendesak Pyongyang menahan diri dari langkah yang meningkatkan permusuhan.

1. Pesawat mata-mata AS masuk ZEE Korut 8 kali

Ilustrasi jet tempur F-35 (pixabay.com/Military_Material)

Dilansir Associated Press, belum jelas tindakan seperti apa yang akan diambil Korut. Sebelumnya, Pyongyang kerap mengancam untuk menindak dugaan spinonase oleh Washington.

Kim Yo Jong mengatakan, pesawat mata-mata AS masuk ke ZEE Korut bagian timur sebanyak delapan kali pada Senin. Ia menambahkan, pesawat tempur Pyongyang telah diluncurkan untuk mengusir itu.

"Insiden mengejutkan akan terjadi dalam jangka panjang di bagian 20-40 kilometer di mana pesawat mata-mata AS biasanya menyusup ke langit di atas zona perairan ekonomi Korut”, kata Kim Yo Jong, lapor KCNA pada Senin malam.

2. AS sebut penerbangan di atas wilayah ZEE Korut sesuai hukum

Sementara itu, wakil sekretaris pers Departemen Pertahanan AS Sabrina Singh mengatakan, klaim Korut yang menyebut AS melanggar zona udaranya adalah tudingan belaka. 

“AS, seperti biasa, tetap berkomitmen untuk terbang, berlayar, beroperasi dengan aman dan bertanggung jawab di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional dan bersama sekutu dan mitra kami,” kata Singh, mengutip ABC News.

Di sisi lain, juru bicara Departemen Luar Negara Luar AS Matthew Miller mendesak Korut menahan diri dari tindakan yang memicu eskalasi lebih lanjut. Pihaknya juga meminta Pyongyang serius dalam berdiplomasi.

3. Korsel desak Korut hentikan retorika yang picu ketegangan

Ilustrasi bendera Korea Selatan (unsplash.com/Lauren Seo)

Sementara itu, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korsel Lee Sung Joon membantah tudingan Korut. Ia mengatakan, AS tengah menggelar kegiatan pengintaian standar berdasarkan koordinasi militer Seoul-Washington.

Kepala Staf Gabungan Korsel dalam pernyataan lainnya mendesak Korut hentikan retorika yang meningkatkan ketegangan. Pihaknya mengklaim penerbangan pesawat itu tergolong normal, mengutip Reuters.

Seperti diketahui, ketegangan di Semenanjung Korea awal tahun ini mengalami peningkatan. Ini tak luput dari latihan militer gabungan AS-Korsel di dekat perbatasan Korut.

Demikian juga Pyongyang, yang mengintensifkan program nuklirnya dan telah menembak hampir 100 rudal sejak awal 2022.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us