Dilansir Associated Press, pesawat-pesawat tempur Israel kembali menyerang Gaza pada Senin pagi, termasuk di daerah-daerah di mana warga sipil Palestina diperintahkan untuk mencari perlindungan.
Pada Sabtu (21/10/2023), pengiriman bantuan kemanusiaan pertama diizinkan masuk ke Gaza setelah wilayah itu diblokade hampir dua minggu lamanya. Namun, Israel masih belum mengizinkan bahan bakar apapun masuk ke Gaza. Rumah sakit mengatakan mereka membutuhkan bahan bakar generator untuk tetap mengoperasikan peralatan medis dan inkubator untuk bayi prematur.
Israel juga diperkirakan akan melancarkan serangan darat di Gaza. Tank dan tentara telah dikerahkan di perbatasan Gaza, dan Israel mengatakan pihaknya telah meningkatkan serangan udara untuk mengurangi risiko terhadap pasukan pada tahap selanjutnya.
Kekhawatiran akan meluasnya perang semakin meningkat ketika pesawat-pesawat tempur Israel menyerang sasaran-sasaran di Tepi Barat, Suriah, dan Lebanon dalam beberapa hari terakhir. Mereka sering terlibat baku tembak dengan kelompok militan Hizbullah Lebanon, yang dipersenjatai dengan puluhan ribu roket.
Lebih dari 1.400 orang di Israel tewas, sebagian besar merupakan warga sipil yang terbunuh dalam serangan awal Hamas, dan sedikitnya 222 orang disandera. Dua sandera AS kemudian dibebaskan pada Jumat 920/10/2023).
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 4.600 orang tewas di wilayah mereka akibat serangan balasan Israel.