Rusia Terima Kasih ke Korut Sudah Dukung Perang Ukraina

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, berterima kasih kepada Korea Utara karena telah mendukung perangnya di Ukraina. Ia juga menjanjikan dukungan penuh dan solidaritas Moskow untuk pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Pyongyang pada Rabu (18/10/2023), Lavrov mengungkapkan bahwa Moskow sangat menghargai dukungan teguh dan prinsip Pyongyang terhadap apa yang disebutnya sebagai operasi militer khusus di Ukraina.
“Kami sepenuhnya menyadari banyak negara memiliki sudut pandang dan penilaian yang sama, namun hanya segelintir negara, seperti DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea), yang secara eksplisit menyatakan solidaritas mereka terhadap Rusia dan dapat mengungkapkannya secara terbuka,” kata Lavrov, dikutip dari Asscociated Press.
1. Kunjungan Lavrov bertujuan membahas perjanjian kedua negara
KCNA melaporkan, Lavrov juga memuji Korea Utara karena mempertahankan kedaulatan dan keamanannya, tanpa terpengaruh oleh tekanan apa pun dari Amerika Serikat (AS) dan Barat.
Ia menambahkan, Rusia sepenuhnya mendukung kebijakan pemerintahan Kim untuk melindungi keamanan dan kepentingan ekonomi negara itu.
Lavrov, yang tiba di Pyongyang pada Rabu, menyebut kunjungannya merupakan kesempatan untuk membahas implementasi perjanjian antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kim, ketika mereka bertemu di Kosmodrom Vostochny Rusia pada September.
Media Korea Utara mengatakan, kunjungan dua hari Lavrov akan menandai peristiwa penting dalam konsolidasi lebih lanjut hubungan antar negara. Ia juga diperkirakan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui.
2. AS sebut Korut kirimkan peralatan militer ke Rusia
Pertemuan antara Kim dan Putin bulan lalu telah memicu kekhawatiran Barat mengenai aliansi senjata antara kedua negara.
Korea Utara diyakini akan memasok amunisi kepada Rusia untuk membantu perang di Ukraina, dengan imbalan teknologi canggih dari Rusia untuk meningkatkan program nuklirnya.
Pekan lalu, Gedung Putih mengatakan Korea Utara telah mengirim lebih dari seribu kontainer peralatan militer dan amunisi ke Rusia. Namun, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, tuduhan Barat itu tidak berdasarkan bukti, dilansir Reuters.
3. Kedua negara kompak hadapi konfrontasi AS
Kesibukan diplomasi antara Moskow dan Pyongyang baru-baru ini menggarisbawahi kepentingan kedua negara selaras dalam menghadapi konfrontasi yang semakin intensif dengan AS
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, telah mengunjungi Korea Utara pada Juli, ketika Kim mengundangnya ke parade militer di Pyongyang yang memamerkan rudal balistik antarbenua. Rudal itu disebut mampu menargetkan AS.
Putin juga telah menerima undangan dari Kim untuk mengunjungi Korea Utara, namun Rusia belum mengumumkan kapan ia akan berkunjung.