Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Kosovo (unsplash.com/@aboodi_vm)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kosovo resmi menetapkan dua organisasi masyarakat etnis Serbia sebagai teroris pada Kamis (29/6/2023). Kedua organisasi tersebut dianggap memberikan ancaman besar terhadap keamanan dan stabilitas di wilayah utara Kosovo. 

Pekan ini, Serbia akhirnya bersedia membebaskan tiga polisi Kosovo yang disebut masuk tanpa izin ke teritorinya. Sementara, Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti menginginkan agar Serbia bersedia mempertanggungjawabkan atas aksinya. 

1. Kurti sebut kedua organisasi terlibat dalam penyerangan KFOR

Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti. (instagram.com/albinkurti_)

Kurti menetapkan dua organisasi etnis Serbia di Kosovo bagian utara, Civilna Zastita (Civil Protection) dan Brigada Sever (Northern Brigade) sebagai organisasi teroris. 

"Sesuai dengan evaluasi dari institusi keamanan Kosovo, pembentukan ilegal Civil Protection dan komponennya, Northern Brigade memberikan ancaman serius dan langsung terhadap keutuhan konstitusional dan keamanan di Kosovo," kata Kurti, dikutip Balkan Insight.

"Organisasi tersebut telah merekrut dan melatih anggota untuk menggunakan senjata dan metode perlawanan di basis militer di Serbia dengan tujuan melancarkan serangan terhadap institusi lokal dan misi internasional di Kosovo," tambahnya. 

Menteri Dalam Negeri Xhelal Svecla menyebut mereka telah menyerang petugas KKZ (Komisi Elektoral Munisipal), KFOR, dan EULEX. Mereka juga disebut telah membakar mobil dengan pelat ilegal dan menyerang dengan maksud mengintimidasi kepada partisipan pemilu dan jurnalis. 

2. Rasic menolak keputusan pemerintah Kosovo

Editorial Team

Tonton lebih seru di