Kosovo Umumkan 5 Rencana Redam Tensi dengan Serbia

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti, pada Selasa (13/6/2023), mengungkapkan rencana untuk meredam ketegangan dengan Serbia. Ia berniat mengabulkan permintaan dari warga etnis Serbia, termasuk mengurangi keberadaan polisi di Kosovo bagian utara.
Ketegangan Kosovo-Serbia telah mereda dalam beberapa pekan terakhir. Setelah terjadi bentrokan antara warga etnis Serbia dengan polisi Kosovo dan KFOR buntut pelantikan wali kota etnis Albania.
1. Kurti minta kelompok perusuh Serbia pergi dari Kosovo

Kurti mengumumkan lima poin rencana mengurangi ketegangan dengan Serbia, termasuk menormalisasi hubungan dengan Belgrade. Pernyataan itu diumumkan usai bertemu perwakilan luar negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell.
"Pertama, kami akan membangun kembali hukum di Kosovo bagian utara. Kedua kelompok perusuh (Serbia) harus pergi dari teritori Kosovo. Maka keberadaan polisi Kosovo di tiga wilayah dominan etnis Serbia akan dikurangi," ungkap Kurti, dilansir Euractiv.
"Ketiga, polisi Kosovo, KFOR, dan Eulex akan mengadakan evaluasi bersama setiap 15 hari untuk menjamin keamanan. Keempat, pemerintah Republik Kosovo akan mengoordinasikan dengan semua pihak dan mengumumkan pemilu lebih awal di empat wilayah di bagian utara. Terakhir, Kosovo dan Serbia akan kembali melanjutkan mediasi yang difasilitasi Uni Eropa (UE)," tambahnya.
Sayangnya, Kurti sama sekali tidak membicarakan terkait dengan Komunitas Munisipal Serbia (CSM) di Kosovo. Ia enggan meresmikan otonomi lebih di wilayah dominan etnis Serbia karena takut akan meminta bergabung dengan Serbia.
2. Terduga perusuh Serbia ditangkap di Mitrovica
Pada hari yang sama, polisi Kosovo menangkap Milun 'Lune' Milenkovic yang diduga sebagai aksi memprovokasi serangan kepada pasukan penjaga perdamaian NATO (KFOR) pada akhir Mei. Penangkapan ini kembali menyulut gejolak di Kosovo Utara setelah situasi yang mulai kondusif dalam beberapa hari terakhir.
Menteri Dalam Negeri Kosovo, Xhelal Svecla, mengonfirmasi penangkapan Milenkovic lewat akun Facebook-nya. Ia pun menyebut bahwa Milenkovic merupakan pemimpin organisasi Civil Protection yang ikut melakukan mediasi antara Kosovo dan Serbia.
"Dalam upaya penangkapan tersebut, tiga polisi Kosovo mengalami luka kecil. Milenkovic telah memimpin geng kriminal dan meneror warga di Kosovo Utara selama bertahun-tahun," ungkap Svecla, dikutip Balkan Insight.
Media lokal menyebut bahwa polisi harus menggunakan gas air mata untuk menangkap Milenkovic yang tengah berada di dalam salon di Mitrovica. Sirine polisi dan puluhan warga melihat aksi tersebut tepat di luar gedung sekolah.
3. Petkovic kecam penangkapan Milenkovic
Pemerintah Serbia di Kosovo, Petar Petkovic, mengecam penangkapan Milenkovic. Ia menyebut bahwa penangkapan tersebut menunjukkan bahwa PM Kurti hanya menginginkan konflik dan peperangan di Kosovo bagian utara.
"Milenkovic bukanlah seorang kriminal dan penangkapannya harus dilakukan dengan pengepungan dan semprotan gas air mata ke area permukiman," ungkap Petkovic.
Dilaporkan N1, warga Kosovo Serbia juga sudah berkumpul mendesak pembebasan dua orang yang ditangkap usai bertikai dengan polisi Kosovo dan KFOR pekan lalu. Massa menyatakan protesnya di depan gedung Partai Serbia List dan menuntut kepada Presiden Serbia, Aleksandar Vucic.
Beberapa pihak menyatakan bahwa pemimpin Serbia List, Goran Rakic, sempat diserang oleh massa. Namun, tidak ada saksi mata yang melihatnya sampai dipukuli oleh sekelompok orang.