Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. (Twitter.com/Russian Embassy in USA)
Sebagai pihak yang mendukung pemerintah Ukraina, Amerika Serikat segera menanggapi keluhan yang disampaikan oleh koleganya tersebut, tentang peningkatan aktivitas militer Rusia di perbatasan timur wilayahnya. Melansir dari kantor berita Reuters, Iloyd Austin Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara dengan Menteri Pertahanan Ukraina Andrii Taran, dan "mengutuk peningkatan (aktivitas militer) baru-baru ini dari tindakan agresif dan provokatif Rusia di timur Ukraina."
Namun pihak Rusia sendiri menganggap bahwa tindakan pengerahan pasukan itu tidak mengkhawatirkan. Dmitry Peskov yang menjadi juru bicara Kremlin mengatakan bahwa pemindahan pasukan tersebut "tidak perlu mengkhawatirkan siapa pun dan tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun," katanya seperti dikutip dari Deutsche Welle.
Menurut juru bicara Kremlin tersebut, daerah di Donbass memang tegang dan dia menuduh bahwa "provokasi pasukan Ukraina memang terjadi."
Ketika Ukraina mendapatkan dukungan dan tanggapan dari AS, Kremlin memperingatkan agar AS dan sekutu NATO tidak mengirimkan pasukannya ke Ukraina. Jika pengiriman pasukan itu dilakukan, ketegangan di wilayah Donbass akan semakin meningkat.
Peskov menjelaskan "tidak ada keraguan skenario seperti itu akan mengarah pada peningkatan lebih lanjut dalam ketegangan di dekat perbatasan Rusia. Tentu saja, ini akan membutuhkan langkah-langkah tambahan dari pihak Rusia untuk memastikan keamanannya.”
Dia juga menegaskan bahwa "Rusia tidak mengancam siapa pun, tidak pernah mengancam siapa pun."