Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Ukraina Blokir Tiga Saluran TV Oposisi 

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. twitter.com/ZelenskyyUa/

Kiev, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy telah memutuskan untuk melarang tiga stasiun televisi yang terkait dengan partai oposisi. Keputusan ini diambil setelah menganggap beberapa stasiun televisi tersebut tengah menyebarkan propaganda di Ukraina.

Lantas propaganda tersebut dikhawatirkan dapat mengakibatkan perpecahan di negara pecahan Uni Soviet tersebut. Bahkan sanksi yang diberikan pada tiga stasiun tv tersebut mencapai beberapa tahun lamanya. 

1. Pemblokiran tiga stasiun televisi milik pemimpin oposisi

Pada hari Selasa (02/02) Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengumumkan untuk larangan tayang pada tiga stasiun televisi lokal milik pemimpin oposisi di Ukraina. Ketiga stasiun televisi tersebut adalah 112 TV, ZIK TV, dan NewsOne yang selama ini dianggap menyebarkan propaganda dan menimbulkan perpecahan, dilansir dari TASS

Melaporkan dalam Daily Sabah, Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa, "Sanksi ini adalah keputusan yang sulit. Ukraina sangat mendukung kebebasan berpendapat, tetapi bukan propaganda yang dibayar oleh agresor negara dengan merendahkan Ukraina yang tengah berjalan menuju Uni Eropa dan integrasi Euro-Atlantik. Berjuang untuk kemerdekaan adalah berperang dalam informasi kebenaran sesuai dengan nilai orang Eropa. 

Bahkan menurut Juru Bicara Kepresidenan, Yuliya Mendel mengatakan dalam akun Facebooknya jika, "Media tersebut menjadi salah satu alat dalam peperangan melawan Ukraina, sehingga mereka diblok demi menjaga keamanan nasional"

Ketiga stasiun tv tersebut dilarang mengudara mulai hari Rabu minggu ini hingga lima tahun kedepan dan hanya diperbolehkan tayang dalam layanan YouTube. 

2. Pemilik saluran TV juga terimbas sanksi

Selain sanksi pada saluran tv Ukraina, terdapat sanksi personal bagi anggota legislatif dari partai Opposition Platform - For Life, Taras Kozak yang merupakan pemilik dari 112 TV, ZIK TV dan NewsONe. Nantinya Kozak akan dibatasi dalam menggunakan serta mengatur asetnya, serta kewajiban ekonomi dan finansialnya akan dibekukan, dikutip dari TASS

Kebijakan ini menjadi yang pertama kalinya dalam sejarah Ukraina atas pemberian sanksi perseorangan yang dikenakan pada warga Ukraina dan anggota legislatif Verkhovna Rada. Bahkan keputusan ini diberikan secara langsung setelah dipublikasikannya larangan bagi tiga saluran tv tersebut. 

3. Mendapatkan kecaman dari Rusia

Mengutip dari TASS, larangan tayang tiga saluran tv milik oposisi Ukraina ini ditentang oleh Rusia yang menganggap tindakan penyesoran politik secara terbuka. Pada Kamis (04/02) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan jika, 

"Kami menyebut tindakan pencabutan penayangan tiga media Ukraina berdasarkan keputusan kepala negara atas contoh konyol dari penyensoran politik dan ketidakadilan kompetisi. Ini berlawanan dengan hukum-hukum Ukraina dan obligasi internasional untuk melindungi kebebasan berpendapat"

Pemimpin oposisi Ukraina, Viktor Medvedchuk juga mengecam diberlakukannya sanksi ini dan mengatakan bahwa tindakan ini ilegal. Ia juga menambahkan bahwa menurut hukum di Ukraina, sanksi tersebut tidak dapat ditujukan ke warga dan perusahaan di negaranya, dilansir dari Daily Sabah

Melansir dari DW, pemblokiran tiga saluran tv tersebut demi membendung propaganda pro Rusia yang cenderung melawan pemerintahannya. Pemerintah Ukraina mengkhawatirkan munculnya kembali peperangan dari kelompok separatis di Ukraina Timur yang sebelumnya sudah setuju untuk berdamai pada Juli lalu. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us