Produsen utama batu bara China, selain Mongolia Dalam adalah Shanxi. Tapi di Shanxi, banjir telah membuat sekitar 27 tambang baru bara tutup dan tidak beroperasi. Perintah segera dikeluarkan untuk membuka beberapa tambang baru.
Dilansir dari Reuters, pemerintah Beijing juga telah menyerukan untuk meningkatkan impor "secara tepat" ke tingkat yang sama seperti tahun lalu. Delapan bulan pertama tahun 2021 ini, impor batu bara China turun setidaknya 10 persen.
Ada dua negara utama pemasok batu bara China. Pertama adalah Indonesia yang paling besar dan kedua adalah Australia. Hubungan diplomatik China dengan Australia sedang dalam masalah dan sekitar satu juta ton batu bara Negeri Kanguru ditahan di beberapa gudang pelabuhan Bea Cukai.
Meski hubungan dengan Australia bermasalah, tapi pada akhirnya China terpaksa harus melepaskan batu bara milik Australia yang terdampar tersebut untuk mengatasi krisis setrum nasional.
Salah satu pebisnis batu bara mengatakan "beberapa batu bara Australia yang tertahan di pelabuhan China mulai dilepas akhir bulan lalu...walau banyak (kargo) itu sudah dialihkan ke pasar seperti India."
Tapi satu juta ton batu bara Australia itu baru sama dengan konsumsi satu hari China. Itu tidak akan banyak membantu menolong krisis tersebut.
Salah satu pebisnis batu bara lainnya yang ada di Beijing mengatakan "tanpa melanjutkan impor batubara Australia, kekurangan pasokan akan tetap ada untuk beberapa waktu, karena butuh waktu untuk meningkatkan produksi dalam negeri setelah hampir 5 tahun pembatasan produksi."
Impor dari Indonesia sendiri, sebagai pemasok utama batu bara China, terhambat karena masalah buruknya cuaca.