Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. (Twitter.com/Presidency | South Africa)
Krisis listrik saat ini telah terjadi selama satu dekade, di mana perusahaan listrik kekurangan uang, dililit utang, dan bergantung pada pembangkit batu bara tua yang rentan terhadap kerusakan.
Ralph Mathekga, analis politik independen, menyebut krisis listrik juga diakibatkan korupsi.
"Masalah dengan pelepasan beban adalah bahwa kita diciptakan sendiri, ini tentang korupsi, ketidakmampuan untuk membalikkan keadaan dan melawan korupsi," kata Mathekga.
Krisis energi yang terjadi membuat Presiden Cyril Ramaphosa mempersingkat perjalanannya ke Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, agar bisa segera kembali dan mencoba mencari solusi untuk kekurangan listrik.
Juru bicara presiden, Vincent Magwenya, menyampaikan bahwa saat ini Ramaphosa berada di Inggris untuk menghadiri pemakaman Ratu Elizabeth II. Tapi, dia telah mengadakan pertemuan virtual untuk meminta para menteri menyelesaikan krisis yang terjadi.
"Dia lebih lanjut ingin memahami apa yang dapat dilakukan segera untuk menyelesaikan keadaan pelepasan beban saat ini yang menghancurkan bisnis dan juga rumah tangga," kata Magwenya.