Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS,) Donald Trump, mengancam untuk memperluas cakupan tarif perdagangannya. Pada Minggu (2/2/2025) Trump mengulangi peringatannya bahwa Uni Eropa, dan kemungkinan juga Inggris, akan menjadi sasaran kebijakan tarif selanjutnya dalam waktu dekat.
Trump mengulangi keluhannya terkait besarnya defisit perdagangan AS dengan blok tersebut dan keinginannya agar Eropa mengimpor lebih banyak mobil dan produk pertanian negaranya.
Pada Sabtu (1/2/2025), Trump telah mengenakan tarif kepada Meksiko, Kanada, dan China, yang memicu pembalasan dari ketiga negara tersebut. Uni Eropa mengecam keputusan tersebut dan memperingatkan akan merespons dengan tegas jika blok tersebut juga menjadi target.
Dilansir BBC, Trump bertindak lebih lunak terhadap Inggris, mengutip hubungan baiknya dengan PM Keir Starmer. Meski pengenaan tarif masih mungkin terjadi, Trump menilai masalah perdagangan dengan London dapat diselesaikan. Menteri Bisnis Jonathan Reynolds menilai Inggris harus dibebaskan dari tarif karena tidak memiliki defisit perdagangan dengan AS.