Jakarta, IDN Times - Kuba menuduh Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab secara langsung terkait unjuk rasa yang terjadi di negaranya dua tahun lalu. Aksi tersebut menandai demonstrasi terbesar sejak revolusi 1959 Fidel Castro.
“AS bertanggung jawab langsung atas gangguan pada 11 dan 12 Juli 2021," kata surat kabar Granma yang dikelola Partai Komunis dalam tajuk rencana menjelang peringatan aksi protes, Senin (10/7/2023).
Dalan surat kabar dikatakan bahwa orang-orang secara terbuka dihasut dan diberi dana dari AS untuk melanggar hukum untuk merampok dan menyerang. Hasutan dilakukan ketika Washington memperkuat sanksinya, sementara saat itu ekonomi Kuba sedang berjuang menghadapi dampak pandemi COVID-19.