Jakarta, IDN Times - Organisasi advokasi Suriah yang berbasis di Amerika Serikat (AS), pada Senin (16/11/2024), mengungkapkan bahwa kuburan massal di pinggiran Damaskus berisi sedikitnya 100 ribu jenazah yang dibunuh oleh rezim Bashar al Assad.
Mouaz Moustafa, kepala Satuan Tugas Darurat Suriah, mengatakan bahwa kuburan massal di al-Qutayfah, sekitar 40 km dari ibu kota Suriah, adalah salah satu dari lima kuburan massal yang telah diidentifikasi selama bertahun-tahun.
"100 ribu adalah perkiraan paling konservatif dari jumlah jenazah yang dikuburkan di lokasi tersebut. Itu adalah perkiraan yang sangat, sangat, bahkan hampir tidak adil karena terlalu konservatif," kata Moustafa, dikutip dari Reuters.
Ia yakin masih ada lebih banyak kuburan massal selain dari lima lokasi yang telah diketahui. Korban tidak hanya terdiri dari warga Suriah saja, namun juga warga AS, Inggris, dan negara asing lainnya.