ilustrasi (Twitter.com/Armée française - Opération BARKHANE)
Prancis memilki lebih dari 5 ribu tentara di Afrika, khususnya yang ditugaskan dalam Operasi Barkhane untuk membantu melawan kelompok militan bersenjata di Afrika Barat. Namun, Macron sebelumnya mengatakan bakal melakukan pengurangan nyata kehadiran pasukan Prancis.
Dilansir Al Jazeera, Paris selanjutnya akan lebih fokus pada pelatihan dan perlengkapan pasukan negara-negara sekutunya.
Dalam satu tahun terakhir ini, pasukan Prancis telah ditarik dari bekas koloni di Mali, Burkina Faso dan Republik Afrika Tengah. Seiring dengan penarikan tersebut, negara-negara itu kini lebih condong bersekutu dengan Rusia untuk melawan kelompok militan jaringan ISIS dan al-Qaeda.
Macron menegaskan bahwa Paris melakukan reorganisasi sebagai penyesuaian dengan kebutuhan mitra. Kerja sama selanjutnya adalah memerangi pembajakan laut, penambangan emas ilegal, kejahatan lingkungan, termasuk perdagangan narkoba.
Sementara ini tercatat lebih dari 3 ribu tentara Prancis dikerahkan di Senegal, Pantai Gading, Gabon dan Djibouti. Sebanyak 3 ribu lainnya berada di wilayah Sahel di Afrika Barat, termasuk di Niger dan Chad.