Ilustrasi pelecehan seksual. (Pexels.com/Anete Lusina)
Melansir France 24, undang-undang yang dikenal "hanya ya berarti ya" itu mereformasi hukum pidana untuk mendefinisikan semua pelanggaran seks nonkonsensual sebagai pemerkosaan, tapi aturan tersebut dapat mengurangi hukuman maksimum dan minimum dalam kasus-kasus yang keadaanya dianggap tidak memberatkan.
Sejak hukum baru itu berlaku, ratusan terpidana telah mengajukan permohonan untuk merevisi hukuman mereka. Di Spanyol, hukuman penjara dapat diubah secara retroaktif jika perubahan hukum pidana menguntungkan terpidana.
Dalam memperjuangkan kasusnya, korban pemerkosaan perlu membuktikan bahwa mereka mengalami kekerasan atau intimidasi. Tanpa itu, pelanggaran dianggap sebagai "pelecehan seksual", bukan dianggap sebagai pemerkosaan dan memiliki hukuman yang lebih ringan.
Pelaku yang telah dihukum karena pelecehan seksual dan dijatuhi hukuman minimum delapan tahun, sekarang dapat memperoleh manfaat dari pengurangan minimum menjadi enam tahun.
Ada seruan agar undang-undang baru itu direvisi, Namun, meski revisi dilakukan, tidak akan membatalkan pengurangan hukuman yang telah disetujui karena undang-undang yang memperberat hukuman tidak berlaku surut. Montero juga menentang ide revisi.