Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi rudal balistik (pixabay.com/StockSnap)

Jakarta, IDN Times – Korea Utara dilaporkan kembali meluncurkan sebuah rudal balistik pada Selasa (11/1/2022) dan merupakan yang kedua kalinya dalam pekan ini. Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan, rudal diluncurkan dari pedalaman Korea Utara ke laut timurnya dan terdeteksi pada pukul 07.27 waktu Korea (05.27 WIB).

Militer Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) masih menganalisis peluncuran rudal tersebut. Menurut pangkalan AS di Guam, peluncuran itu dinilai tidak mengancam secara langsung terhadap kepulauan tersebut, seperti yang dikutip dari AP.

Lebih lanjut, JCS menekankan bahwa militer Korea Selatan akan selalu siap memantau peluncuran tambahan di bawah kerja samanya dengan AS. 

1. Perdana menteri Jepang menyayangkan tindakan Korea Utara

Fumio Kishida, perdana menteri Jepang (twitter.com/岸田文雄)

Dilansir Japan Times, tindakan uji coba rudal balistik tersebut disayangkan oleh Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida. Dia mengatakan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru saja mengadakan diskusi terkait bagaimana menanggapi peluncuran rudal pekan lalu.

Ksihida menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan analisa terhadap perkembangan peluncuran rudal tersebut. Peluncuran baru-baru ini dilakukan usai enam negara termasuk Jepang dan AS mendesak Korea Utara untuk menghentikan tindakan destabilisasinya dalam sebuah pernyataan bersama.

“Kami berdiri hari ini bersatu dalam kecaman kami terhadap peluncuran rudal terbaru DPRK, yang akan segera dibahas Dewan Keamanan. Peluncuran rudal balistik 5 Januari DPRK merupakan pelanggaran nyata terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan,” kata keenam negara dalam pernyataan bersama yang dirilis 10 Januari 2022.

2. Sebuah ancaman regional

Editorial Team

Tonton lebih seru di