Jakarta, IDN Times – Ladang opium di Myanmar mencatat rekor tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Lahan yang digunakan untuk tanaman itu meningkat 17 persen, dari 45.200 hektare pada 2024 menjadi 53.100 hektare pada 2025 dalam tren beruntun sejak kudeta 2021. Data ini dirilis Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) pada Rabu (3/12/2025) melalui Myanmar Opium Survey 2025.
Dampaknya terlihat cepat karena Myanmar kembali muncul sebagai produsen opium terkemuka yang diketahui secara global. Pergeseran posisi terjadi setelah Afghanistan mengalami penurunan output yang sangat tajam dalam beberapa tahun terakhir, dilansir dari Anadolu Agency.
