Jakarta, IDN Times - Tekanan krisis ekonomi Lebanon di tengah pandemik membuat negara kecil di Timur Tengah ini mengaku tidak sanggup menghadapi gelombang baru COVID-19.
Seorang direktur rumah sakit mengungkap pihaknya sudah berjuang namun pada kenyataannya mereka dihadapkan dengan fakta kurangnya obat-obatan dan eksodus tenaga kesehatan ke luar negeri, ditambah fasilitas kesehatan negara itu sekarang juga harus menghadapi pemadaman listrik hampir sepanjang waktu.
"Semua rumah sakit sekarang kurang siap daripada saat gelombang di awal tahun," kata Firass Abiad, manajer rumah sakit umum terbesar di Lebanon, seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (25/7/2021).