Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Varian Baru Covid-19 Sudah Sampai Lebanon dan Jerman

Ilustrasi suasana pesawat di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Jakarta, IDN Times - Otorisas Kesehatan Jerman dan Lebanon telah mengumumkan adanya kemunculan virus baru COVID-19. Otoritas kesehatan kedua negara tersebut mengumumkan langsung setelah salah satu warga yang memiliki riwayat perjalanan ke Inggris pada 20 Desember lalu.

Kepala badan pencegahan dan pengendalian penyakit Jerman, Robert Koch Institute menyebut, kemungkinan adanya varian baru COVID-19 dari Inggris ini teridentifikasi menyebar ke Jerman.

Varian virus COVID-19 baru bernama B711 ini dilaporkan menyebar 70 persen lebih cepat. Akibat virus corona varian baru tersebut, lebih dari 40 negara Eropa, termasuk Turki, menangguhkan lalu lintas udara dengan Inggris.

1.Kasus ini jadi yang pertama di Jerman

https://news.cgtn.com/news

Seperti dikutip dari ANTARA, otoritas kesehatan di Lebanon mengumumkan adanya kasus varian baru COVID-19 pertama di Jerman. Seorang warga yang datang dari Bandara Heathrow di London, ibu kota Inggris, pada 20 Desember 2020. Dia terkonfirmasi positif COVID-19 saat tiba di Frankfurt untuk mengunjungi keluarganya, setelah sebelumnya transit di Beirut, Lebanon dalam penerbangan Middle East Airlines 202.

“Ini adalah kasus pertama yang diketahui di Jerman,” Kata dinas Kesehatan negara bagian Baden-Wuerttemberg dalam pernyataan tulisnya.

2.Pasien positif ditemukan menaiki pesawat Middle Eats Airlines

Tes COVID-19 sukarela di Jerman pada 30 Juli 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Michael Dalder

Pada Jumat, 24 Desember 2020, pasien tersebut telah dijemput oleh keluarganya dan melakukan karantina mandiri di kediaman pribadinya di Baden-Wuerttemberg. Selain pasien tiga orang yang mengalami kontak erat dengan pasien pun ikut menjalani isolasi mandiri guna menghentikan penyebarannya.

“Kasus pertama varian baru COVID-19 ditemukan pada seorang penumpang yang naik pesawat Middle Eats Airlines dengan nomor 202 dari London pada 21 Desember,” kata  Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hassan sebagaimana dikutip dari akun Twitter resminya.

3.Variasi virus baru adalah umum kata WHO

Bendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (who.int)

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat mengatakan meskipun ada virus jenis baru dan bukti bahwa virus tersebut dapat menyebar lebih cepat, tak ada bukti yang menyatakan bahwa virus itu lebih parah dan mematikan.

Pejabat WHO juga berkata variasi virus ini tak memiliki perbedaan umum dengan COVID-19 yang sudah ada. Menurut mereka, agar tertular, orang-orang bisa melakukan langkah pencegahan seperti menerapkan hidup sehat dan menjaga kebersihan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Ilyas Listianto Mujib
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us