Seorang pekerja dengan peralatan sanitasi menyemprotkan disinfektan di sebuah kantor menyusul penularan virus corona baru yang sedang terjadi di negeri tersebut, di Shanghai, Tiongkok pada 12 Februari 2020. ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS
Perasaan campur aduk juga dirasakan para pekerja kesehatan yang terpaksa berhenti bekerja karena terinfeksi virus corona. Misalnya, seorang perawat di Wuhan mengungkap di media sosial Weibo bahwa sekitar 150 rekannya harus dikarantina karena ini, termasuk dirinya sendiri, di rumah sakit tempatnya seharusnya bekerja.
"Lantai [khusus rawat inap pasien] tempat saya berada pada dasarnya dipenuhi oleh kolega-kolega saya dari rumah sakit," tulisnya pada Rabu (12/2). "Sebagian besar berada di kamar berkasur dua atau tiga, dengan nama kolega saya dan nomor kasur mereka jelas tertulis hitam dan putih di pintu."
Hal yang tak kalah membuat patah hati adalah bagaimana ia berusaha untuk tidak membuat para perawat dan dokter yang mengurusnya tertular. Ia melakukannya dengan menahan napas kapan pun mereka memeriksa kondisinya. "Saya takut virus dalam tubuh saya keluar dan menginfeksi para kolega saya yang masih berdiri tegak di garis terdepan."