Ilustrasi palu pengadilan. (Pexels.com/Sora Shimazaki)
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet, menyebut tingginya kasus tersebut sebagai tragedi kemanusiaan dengan proporsi yang sangat besar.
Dia mengatakan bahwa dari sekian banyaknya kasus orang hilang, hanya 35 dari penghilangan yang tercatat membuat pelaku dihukum. Rendahnya orang yang dihukum disebabkan tidak efektifnya penyelidikan.
"Tidak ada upaya yang harusnya dilakukan untuk mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran yang luar biasa luasnya ini, dan untuk membela hak korban atas kebenaran, keadilan, reparasi dan jaminan tidak akan terulangnya kembali," kata Bachelet.
Melansir France 24, daftar kasus orang hilang yang terus meningkat dan tidak terselesaikan dinilai oleh PBB sebagai rendahnya kualitas penegakan hukum di Meksiko.
Lembaga PBB itu telah menyusun sebuah laporan, yang memperingatkan bahwa Meksiko sedang menghadapi peningkatan yang mengkhawatirkan terkait penghilangan paksa. Disampaikan pula bahwa kelompok kejahatan terorganisir bertanggung jawab atas penghilangan, tapi juga mengingatkan bahwa hal itu terjadi akibat kelalaian pemerintah.
Namun, laporan itu ditolak oleh Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, yang mengatakan pemerintahnya tidak akan mentolerir kasus seperti itu atau korupsi.