Melansir CNN, dari 1964 hingga data terbaru yang dirilis, tercatat ada 100.023 orang hilang. Jumlah itu mengalami peningkatan signifikan dalam dua tahun terakhir, dengan tambahan lebih dari 20 ribu orang hilang.
Dari total kasus, lebih dari 24.700 merupakan perempuan, lebih dari 74.700 adalah laki-laki, dan 516 orang lainnya tidak diketahui jenis kelaminnya.
Movement for Our Disappeared dalam sebuah pernyataan pada Senin memperingatkan, jumlah yang dirilis itu jauh lebih rendah dari kasus yang dilaporkan setiap hari. Kelompok itu menyerukan agar pemerintah segera menangani krisis tersebut.
Hampir semua kasus orang hilang terjadi sejak 2007, ketika mantan Presiden Felipe Calderon meluncurkan pasukan militer untuk membasmi kartel narkoba. Sejak itu, Meksiko juga mencatatkan lebih dari 340 ribu kematian, sebagian besar disebabkan oleh kejahatan terkait narkoba.
Kasus orang hilang terbanyak di Meksiko ada di negara bagian Jalisco, di mana kartel Jalisco yang baru memiliki basis kekuatannya.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak migran yang masuk dalam daftar orang hilang. Tahun lalu, 349 warga negara asing dilaporkan hilang, beberapa kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan 89 pada 2020.