Jelang Pertemuan Benua Amerika, Presiden Meksiko Kecam Joe Biden

Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO), pada Selasa (10/5/2022) menyatakan tidak akan hadir dalam acara Pertemuan Amerika yang digelar oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Hal ini terkait dengan rencana Biden yang tidak mengundang beberapa negara di Benua Amerika.
"Partisipasi di Pertemuan Los Angeles tidak dapat diputuskan karena kami ingin tidak ada satu pun negara yang tidak diundang dalam acara tersebut dan kami menginginkan penyatuan seluruh Benua Amerika," ungkap AMLO, dilansir CNN.
"Kami merasakan bahwa seharusnya tidak ada konfrontasi. Meskipun dengan perbedaan, kita harus berdialog, sebagai warga Benua Amerika, kemudian kita dapat menyelesaikan masalah ini. Kami punya hubungan yang baik dengan pemerintahan Biden. Kami menginginkan semua untuk diundang. Itu adalah posisi dari Meksiko," tambahnya.
1. AS belum memutuskan negara mana saja yang akan diundang

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, Gedung Putih sebagai penyelenggara berhak menentukan siapa saja yang diundang dan undangan resmi masih belum dibuat.
"Saya berharap semua yang diundang akan segera diselesaikan. Melalui pertemuan ini diharapkan menjadi kesempatan bagi semua negara di seluruh Benua Amerika untuk datang dan berbicara terkait persoalannya," ujar Price.
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan bahwa keputusan final siapa yang diundang dan tidak diundang masih belum diputuskan.
Kendati demikian, pejabat AS untuk urusan Benua Amerika, Brian Nichols, pekan lalu menuturkan bahwa pemerintah di tiga negara, meliputi Kuba, Venezuela, dan Nikaragua tidak akan diundang. Pasalnya, ketiga negara itu memiliki rekor pelanggaran hak asasi manusia yang tinggi, dilaporkan The Hill.
2. AMLO ingin AS undang Kuba dalam Pertemuan Amerika

AMLO yang dikenal sebagai pemimpin sayap kiri menginginkan negara Kuba ikut diundang dalam pertemuan bulan depan di Los Angeles. Bahkan, AMLO yang bertemu dengan Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel, pada Minggu (8/5/2022) lalu mengecam embargo AS terhadap negara komunis itu.
Tak berhenti di situ, presiden berusia 68 tahun itu juga sempat mengritik AS lantaran kurang memberikan investasi ke Amerika Tengah. Ia juga berpendapat bahwa hal itulah yang mendorong terjadi migrasi massal dari negara-negara Amerika Tengah ke AS, dilansir Reuters.
Duta Besar Antigua dan Barbuda untuk AS, Ronald Sanders, juga memperingatkan Washington bahwa para pemimpin Community of Caribbean States (CARICOM) tidak ragu untuk absen apabila Kuba memang tidak diundang.
Di samping itu, Sanders juga menyebut, banyak pemimpin negara CARICOM yang menyarakan AS untuk mengundang Juan Guaido yang diakui Washington sebagai pemerintahan resmi di Venezuela, dikutip Politico.
3. Bolivia dan Honduras tolak adanya eksklusi sejumlah negara di Benua Amerika

Dilaporkan Telesur, Presiden Honduras, Xiomara Castro, juga mengungkapkan penolakan atas eksklusi terdahap beberapa negara dalam Pertemuan Amerika di Los Angeles pada 6-10 Juni mendatang.
"Jika tidak semua negara diundang, maka ini bukanlah Pertemuan Amerika. Hal yang paling penting untuk memahami warga di seluruh Benua Amerika adalah Amerika," ungkap presiden berusia 62 tahun itu.
Selain itu, Presiden Bolivia, Luis Arce, juga menyebut tidak akan hadir dalam acara tersebut apabila ada beberapa negara yang tidak diundang dalam acara tersebut. Bahkan, Presiden Brasil, Jair Bolsonaro juga memutuskan untuk tidak hadir ke AS tanpa alasan yang jelas.
Absennya pemimpin Meksiko dan Brasil dalam Pertemuan Amerika di Los Angeles akan berdampak besar terhadap upaya pemecahan masalah migrasi dan demokrasi di Benua Amerika. Pasalnya, Meksiko dan Brasil merupakan dua negara terkuat dengan perekonomian terbesar di Amerika Latin.