Jakarta, IDN Times - Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) khawatir situasi di Myanmar akan menyerupai Suriah, yang penuh kejahatan dan pelanggaran terhadap kemanusiaan.
Untuk mencegah hal itu terjadi, lembaga internasional itu mendesak negara-negara untuk mengambil tindakan yang lebih tegas. Para militer, dalang di balik kerusuhan Myanmar, juga dikecam dan diminta agar menyudahi tindakan regresif kepada demonstran.
"Saya khawatir situasi di Myanmar sedang menuju konflik besar-besaran. Negara-negara tidak boleh membiarkan kesalahan mematikan di masa lalu di Suriah terulang kembali di tempat lain,” kata Komisaris Tinggi Kantor HAM PBB Michelle Bachelet, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia, Selasa, 13 April 2021.
Kerusuhan berawal pada 1 Februari 2021, ketika rezim militer menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi. Mereka berdalih kudeta adalah suatu keharusan untuk melindungi negara dari pemimpin yang korup, dan menuduh Suu Kyi memenangi pemilihan umum dengan curang.