Jakarta, IDN Times - Pemerintah Australia pada Senin (5/8/2024) menaikkan tingkat ancaman terornya dari 'possible atau mungkin' menjadi 'probable atau sangat mungkin'. Hal ini menyusul peningkatan pandangan ekstremis di negara itu, yang menyebabkan lebih dari 50 persen kemungkinan perencanaan serangan darat dalam 12 bulan ke depan.
Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan, peningkatan level ancaman negara merupakan tindak lanjut saran dari Organisasi Intelijen Keamanan Australia (Australian Security Intelligence Organisation/ASIO). Namun, pihaknya menambahkan bahwa tidak ada ancaman serangan yang akan segera terjadi.
"Saran yang kami terima adalah semakin banyak orang Australia yang menganut berbagai ideologi ekstrem, dan merupakan tanggung jawab kita semua untuk waspada. Prioritas utama pemerintahan saya adalah keselamatan dan keamanan warga Australia," ujarnya dalam konferensi pers.