Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Australia Desak Warganya Tinggalkan Lebanon Segera!

Bendera Australia. (Pexels.com/Hugo Heimendinger)

Jakarta, IDN Times - Australia telah meminta warganya yang berada di Lebanon untuk segera meninggalkan negara itu. Permintaan ini mengikut nasihat serupa dari Amerika Serikat dan Inggris pekan ini. 

Ada risiko ketegangan antara Israel dan kelompok militan Hizbullah meningkat serius, menyusul terbunuhnya seorang komandan tinggi Hizbullah di negara itu dan pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran, dilansir dari Reuters.

1. Bandara Beirut di Lebanon akan ditutup jika konflik meluas

Pemerintah memperkirakan Bandara Beirut bisa ditutup sepenuhnya, jika situasinya memburuk yang dan berisiko membuat orang-orang yang ingin meninggalkan bandara terlantar untuk periode yang panjang. Pihaknya juga mendesak warga Australia untuk menggunakan penerbangan komersial selama penerbangan tersebut beroperasi.

"Sekarang saatnya untuk pergi, situasi keamanan dapat memburuk dengan cepat, tanpa pemberitahuan," kata Menteri Luar Negeri Australia Penny, Wong dalam, sebuah video yang diunggah di media sosial X, pada 31 Juli 2024.

Wong juga telah menulis surat kepada organisasi-organisasi utama komunitas Australia di Lebanon, guna meminta mereka membantu pemerintah menyampaikan pesan tersebut.

2. Warga Australia di Lebanon mencapai 30 ribu orang

Jika penutupan bandara terjadi, pemerintah mungkin dapat menggunakan feri untuk mengeluarkan warganya dari Lebanon dengan membawa mereka ke Siprus, seperti yang dilakukan ketika mengevakuasi lebih dari 5 ribu warga Australia selama Perang Lebanon 2006.

Namun, para pejabat Australia menekankan bahwa tidak ada jaminan mereka mampu melakukan operasi penyelamatan besar seperti itu, terutama jika perang berskala besar terjadi.

Pemerintah memperkirakan setidaknya ada 15 ribu warga Australia masih berada di Lebanon. Tetapi, angka sebenarnya bisa mencapai 20 ribu atau bahkan 30 ribu. Sulit untuk menemukan angka pastinya karena banyak warga Australia yang tinggal di sana secara permanen atau berkunjung secara teratur, dan sering kali tidak memberitahu pemerintah Negeri Kanguru.

3. Banyak warga Australia yang mengabaikan larangan perjalanan ke Lebanon

Potret bendera Lebanon. (pexels.com/Jo Kassis)

ABC News melaporkan, seorang pejabat Australia mengatakan bahwa banyak warganya di Lebanon yang mengabaikan saran perjalanan. Pemerintah pun sengaja meningkatkan peringatan perjalanan dan pesan untuk meyakinkan mereka agar segera meninggalkan Lebanon.

Australia telah menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon sejak serangan 7 Oktober 2023 di Israel. Akan tetapi, beberapa warga tidak mengikuti saran tersebut dan terus terbang ke Beirut.

Kawasan Timur Tengah telah berada di ujung tanduk selama berbulan-bulan di tengah perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us