Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf saat konferensi pers jelang pelaksanaan Forum R20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (1/11/2022). (LTN PBNU/Suwitno)
Gus Yahya menjelaskan gagasan acara R20 adalah mengumpulkan para pemimpin agama dunia, untuk membangun dialog yang jujur dan lugas mengenai dua topik mendasar.
“Pertama, bagaimana menyikapi realitas problem relasi komunal antarkelompok agama yang berbeda, dan kenyataannya masih menjadi situasi yang sangat problematis dalam berbagai krisis di dunia,” ujar dia.
Kedua, kata dia, bagaimana pemuka agama dunia dapat mengembangkan visi tentang agama yang dapat menjadi sumber solusi atas berbagai permasalahan global. Adapun upaya yang akan ditempuh yakni dengan menanamkan nilai-nilai luhur dan spiritual agama, ke dalam dinamika politik dan ekonomi internasional.
“Gagasan diadakannya konferensi para pemuka agama internasional ini telah dikembangkan oleh PBNU, tepat setelah kongres nasional yang digelar Desember (2021) lalu,” ujar Gus Yahya.
Melihat kesempatan di depan mata dan sejalan dengan gelaran G20 yang diselenggaran di Indonesia, PBNU membawa ide tersebut ke pemerintah Presiden Joko "Jokowi" Widodo. PBNU kemudian mengusulkan gagasan tersebut untuk diadopsi ke dalam Forum G20.
“Kami membawa ide ini kepada pemerintah untuk diadopsi dalam Forum G20, sehingga R20 atau G20 Forum Religion ini dapat diadopsi ke dalam forum tahunan G20 dari tahun ke tahun,” kata Gus Yahya.