Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan risiko perang sipil jika partai ekstrem kanan atau kiri memenangkan pemilihan parlemen mendatang. Pernyataan mengejutkan ini muncul saat dukungan untuk partai Reli Nasional (RN) pimpinan Marine Le Pen meningkat tajam.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan RN memimpin dengan 35-36 persen suara untuk putaran pertama pada 30 Juni. Aliansi sayap kiri berada di posisi kedua dengan 27-29,5 persen, sementara kelompok sentris Macron tertinggal di posisi ketiga dengan 19,5-22 persen.
Situasi ini menjadi tantangan berat bagi Macron, yang baru-baru ini mengejutkan publik dengan mengadakan pemilihan cepat pada 9 Juni. Keputusan ini diambil setelah koalisinya kalah telak dari RN dalam pemilihan Parlemen Eropa, dan kini mengancam stabilitas pemerintahannya sendiri.