Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron memutuskan untuk mempertahankan pemerintahan sentris hingga Olimpiade Paris selesai pada pertengahan Agustus 2024. Keputusan ini dinilai mengabaikan upaya koalisi sayap kiri yang memenangkan pemilihan parlemen untuk menunjuk perdana menteri baru.
Pemilihan parlemen bulan ini menghasilkan Majelis Nasional tanpa blok politik dominan untuk pertama kalinya dalam sejarah republik modern Prancis. Situasi ini memicu ketegangan politik dan perdebatan tentang arah kepemimpinan negara.
"Tentu saja kita perlu berkonsentrasi pada Olimpiade hingga pertengahan Agustus. Itu akan menjadi tanggung jawab saya untuk menunjuk perdana menteri dan menugaskannya membentuk pemerintahan, dengan dukungan seluas mungkin," ujar Macron pada Selasa (23/7/2024).