Ilustrasi penembak. (Pexels.com/Byron Sullivan)
Sergey Medvedev, seorang profesor di universitas tersebut, mengatakan bahwa dia berada di auditorium ketika penembakan dimulai.
“Saat itu saya sedang memberikan ceramah dan pada awalnya tidak terlalu menyadari apa yang terjadi karena ada beberapa suara. Saya kira para mahasiswa mendengarnya lebih baik karena saya begitu konsentrasi pada pembicaraan saya, pada ceramah saya,” katanya, dilansir BBC.
"Kemudian kami memahami bahwa sesuatu yang besar sedang terjadi. Belum ada informasi apa pun di internet, tidak ada informasi apa pun di pers Ceko dan jaringan berita. Kemudian pada titik tertentu, kelompok operasi khusus menyerbu masuk, menggeledah ruangan sebentar lalu mereka keluar dan menyuruh kami tetap di dalam. Satu jam kemudian, pasukan polisi lain menerobos masuk dan kemudian menempatkan kami di lantai, menggeledah kami sebentar lalu dievakuasi dari gedung,” tambah profesor tersebut.
Universitas itu telah mengirim pesan kepada staf di fakultas seni, memperingatkan tentang penembakan tersebut. Para staf diminta untuk membuat barikade di dalam ruangan selama serangan tersebut.
"Diam, jangan kemana-mana, kalau di kantor kunci dan letakkan furnitur di depan pintu, matikan lampu," bunyi pesan itu.
“Saat ini terjebak di dalam ruang kelas saya di Praha. Mengunci pintu sebelum penembak mencoba membukanya," kata Jakob Weizman, mahasiswa universitas itu di media sosial.