Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Ibu Negara Melania Trump dan keluarga mereka menyaksikan kembang api dari kampanye Trump meledak di belakang Monumen Washington dari South Lawn Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Kamis (27/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)
Trump menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang dimakzulkan dua kali dalam satu periode kepemimpinan. Di akhir masa jabatannya, Trump dituduh sebagai provokator yang menyulut kerusuhan massa di Gedung Capitol, Washington DC, pada 6 Januari 2021. Dia menggaungkan narasi kecurangan pemilu dan menuntut loyalisnya untuk melakukan unjuk rasa.
Kerusuhan di Capitol menyebabkan dualisme di Partai Republik. Sebagian kubu, termasuk Mike Pence dan mantan presiden George Bush Jr, menilai apa yang dilakukan Trump telah menyalahi nilai-nilai Republik. Namun, masih ada juga anggota Republik, seperti Senator Lindsey Graham, yang percaya bahwa masa depan partai bergantung pada loyalitas basis konservatif pro-Trump.
Hasil jajak pendapat peserta konferensi CPAC menunjukkan, sekitar 55 persen responden mengatakan ingin memilih Trump dalam nominasi presiden Partai Republik 2024. Disusul oleh Gubernur Florida Ron DeSantis pada peringkat kedua dengan 21 persen. Tanpa Trump sekalipun, DeSantis hanya memimpin 43 persen, dan kandidat potensial lainnya hanya memperoleh satu digit suara.