Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Biden Tuduh Trump dan Pengikutnya sebagai Ancaman Demokrasi AS

ilustrasi Presiden Joe Biden memberikan pidato (Twitter.com/Joe Biden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) menyebut bahwa Donald Trump dan pengikutnya merupakan ancaman demokrasi AS. Hal itu disampaikan Biden dalam pidatonya di Philadelphia's Independence Hall pada Kamis malam (1/9/2022). 

Biden menyebut extremisme pendukung Make America Great Again (MAGA) ingin membatalkan pemilihan yang demokratis.

Perwakilan Partai Republik yang mendukung Trump, segera memberikan tanggapan terhadap pidato tersebut. Biden dituduh memecah belah, merendahkan dan meremehkan sesama warga Amerika.

1. Biden sebut ekstremisme Trump dan pengikutnya sebagai ancaman demokrasi

Para pembantu Presiden Biden semakin khawatir tentang tren anti-demokrasi yang bekembang di tubuh oposisi, yakni Partai Republik dan faksi-faksinya yang memihak Trump. Kelompok ekstremis dari pendukung MAGA, disebut Biden sebagai kelompok yang mengancam demokrasi AS.

"Donald Trump dan MAGA mewakili ekstremisme yang mengancam fondasi republik kita. Saat saya berdiri di sini malam ini, kesetaraan dan demokrasi sedang diserang," kata Biden dalam pidatonya, dikutip dari Al Jazeera.

Joe Biden telah lama menghindari menyebut Trump dengan nama langsung selama setahun pertama menjabat. Tapi kali ini dia semakin vokal dalam menghadapi pesaingnya dan menyamakan filsafat MAGA dengan semifasisme.

Presiden AS dari Demokrat itu juga menuduh Trump dan MAGA bersedia membatalkan pemilihan demokratis, mengabaikan Konstitusi AS dan mengembalikan negara ke era lama tanpa hak melakukan aborsi, privasi, kontrasepsi atau pernikahan sesama jenis.

2. Partai Republik meminta Biden minta maaf atas tuduhan yang diberikan

Pidato Joe Biden yang diusung oleh Partai Demokrat itu segera ditanggapi oleh perwakilan Partai Republik. Kevin McCarthy, pemimpin Partai Republik di DPR AS, menyampaikan tanggapannya dari kampung halaman Biden di Scranton, Pennsylvania.

Melansir BBC, McCarthy mengatakan bahwa Presiden Biden telah memecah belah, merendahkan dan meremehkan sesama warga Amerika.

"Mengapa? Hanya karena mereka tidak setuju dengan kebijakannya. Itu bukan kepemimpinan," kata McCarthy. Dia juga meminta Biden untuk minta maaf karena memfitnah puluhan juta warga Amerika sebagai fasis.

"Dalam dua tahun terakhir, Joe Biden telah melancarkan serangan terhadap jiwa Amerika, pada rakyatnya, pada hukumnya, pada nilai-nilainya yang paling suci."

"Dia (Biden) telah melancarkan serangan terhadap demokrasi kita. Kebijakannya telah sangat melukai jiwa Amerika, mengurangi semangat Amerika dan mengkhianati kepercayaan Amerika," tuduh anggota Kongres dari California tersebut.

3. Trump diperkirakan akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024

Unsplash.com/Library of Congress

Di sisi lain ketika Biden memberikan kritikan pedas pada lawan politiknya, Donald Trump kabarnya diperkirakan akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024. Menantu sekaligus ajudan Trump, Jared Kushner mengatakan hal itu pada Jumat.

"Saya tahu bahwa dia (Trump) jelas memikirkannya, dia benci melihat apa yang terjadi di negara ini," kata Kushner dikutip dari Reuters.

Trump juga mengatakan bahwa dia mungkin akan mendapatkan pengampunan penuh jika kembali mencalonkan diri dan berhasil duduk di Gedung Putih lagi. Perkataan mendapat pengampunan ditujukan untuk para pendukung yang pernah menyerang gedung Kongres AS pada 6 Januari.

"Saya akan terlihat sangat, sangat baik tentang, tentang pengampunan penuh. Jika saya memutuskan untuk mencalonkan diri dan jika saya menang, saya akan, saya akan melihat sangat, sangat kuat tentang pengampunan, pengampunan penuh," kata Trump dalam sebuah acara radio.

Donald Trump telah secara konsisten membantah melakukan kesalahan terkait tragedi 6 Januari. Dia juga mengatakan telah memberi bantuan untuk beberapa dari mereka yang dituduh terlibat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us