Jakarta, IDN Times - Di bagian utara Jalur Gaza, yang paling terdampak parah oleh kelaparan, penduduknya bertahan hidup hanya dengan roti. Sayur-sayuran, buah-buahan dan daging kini telah menjadi barang langka.
Mereka mengatakan bahwa makanan yang tersedia di pasar dijual dengan harga selangit. Misalnya, sekilo paprika hijau, yang harganya sekitar satu dolar AS (sekitar Rp16ribu) sebelum perang, kini dihargai 90 dolar AS (sekitar Rp1,4 juta). Untuk sekilo bawang, pedagang mematok harga sebesar 70 dolar AS (sekitar Rp1,1, juta).
“Kami kelaparan, dunia telah melupakan kami. Kecuali tepung, roti, kami tidak punya apa-apa lagi, tidak punya apa-apa untuk dimakan, jadi kami makan roti saja,” kata Um Mohammed, ibu enam anak di Kota Gaza, kepada Reuters.