Jakarta, IDN Times - Keputusan pemerintah Malaysia untuk memperketat kontrol pelancong yang masuk ke Negeri Jiran, di tengah lonjakan kasus COVID-19, bukan merupakan bentuk diskriminasi terhadap negara tertentu. Hal itu, ditegaskan pemerintah Malaysia, hanya sebagai langkah strategis untuk warganya.
"Kami telah mengambil sikap, dan tidak mendiskriminasi negara tertentu. Sebab, jika melihat tingkat infeksi di China, kami tahu jumlah kematian di Amerika Serikat karena COVID-19 juga tinggi, pun negara lain," kata Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.