Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Bantah Konflik China-AS Meluas ke Laut China Selatan

Presiden RI, Joko (Jokowi) Widodo dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI Tahun 2022 pada Selasa (16/8/2022). (youtube.com/MPR)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menepis kekhawatiran bahwa ketegangan AS-China atas Taiwan dapat meluas ke Laut China Selatan di mana Indonesia memiliki klaim teritorial di wilayah tersebut.

Jokowi justru mendorong agar negara yang tengah berkonflik seharusnya fokus menangani krisis pangan, energi, dan pandemi COVID-19.

"Negara-negara Asia Tenggara menginginkan negara-negara kaya untuk membantu menyediakan dana untuk transisi ke energi terbarukan dan investasi untuk menumbuhkan ekonomi mereka," kata Jokowi dalam wawancara dengan Pemimpin Redaksi Bloomberg News John Micklethwait, pada Kamis (19/8/2022).

1. Indonesia fokus lakukan kerja sama perdagangan

Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping di Beijing (dok. Sekretariat Presiden)

Jokowi menambahkan, Indonesia kini tengah mencari upaya kerja sama perdagangan dan investasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kehidupan 275 juta rakyat. Seraya menambahkan bahwa Indonesia tidak ingin bergabung dengan blok tertentu.

“Indonesia ingin berteman dengan semua orang,” kata Jokowi. 

2. Indonesia tidak punya masalah dengan negara manapun

Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). (ANTARA FOTO/BPMI-Laily Rachev)

Indonesia, kata Jokowi, menghargai setiap kebijakan yang dilakukan oleh sebuah negara. Jokowi juga menghargai setiap keputusan yang diambil oleh seorang kepala negara.

“Kami tidak memiliki masalah dengan negara mana pun. Setiap negara kan memiliki pendekatan mereka sendiri. Setiap pemimpin memiliki pendekatan mereka sendiri. Tapi yang dibutuhkan Indonesia adalah investasi, teknologi yang akan mengubah masyarakat kita,” ujarnya.

3. Jokowi khawatir soal rivalitas negara-negara besar

Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo bersama dengan Presiden AS Joe Biden (Instagram.com/jokowi)

Jokowi sebelumnya menyatakan rivalitas negara-negara besar berdampak terhadap stabilitas kawasan. Menurutnya, jika stabilitas kawasan baik di Asia maupun di tempat lainnya terganggu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi hal yang sulit untuk dilakukan.

“Rivalitas negara-negara besar memang mengkhawatirkan. Yang kita inginkan agar kawasan ini stabil, damai, sehingga kita bisa membangun pertumbuhan ekonomi. Menurut saya bukan hanya Indonesia, negara-negara Asia juga menginginkan hal yang sama,” kata Jokowi. 

Share
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us