Jakarta, IDN Times - Malaysia memutuskan untuk tidak menggunakan AstraZeneca dalam program vaksinasi nasional COVID-19. Meski sejumlah ahli mengemukakan bila manfaat dari vaksin buatan Inggris-Swedia itu lebih besar daripada risiko penggumpalan darah, pemerintah lebih memperhatikan kecemasan publik dan keraguan terhadap vaksin jika AstraZeneca tetap digunakan.
“Dr. Adham (Menteri Kesehatan) dan saya telah membahas tentang penggunaan vaksin AstraZeneca. Kami tidak ingin menyia-nyiakan vaksin yang efektif dan aman ini. Tetapi pada saat yang sama, kami memahami bahwa dalam periode ini, mungkin sains dan fakta tidak bisa mengatasi ketakutan masyarakat dan hoaks yang sudah viral,” kata Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Khairy Jamaluddin, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (28/4/2021).