Jakarta, IDN Times - Mantan kepala Direktorat Intelijen Militer Israel Defense Forces (IDF) Amos Yadlin mengatakan, satu-satunya cara agar Israel menghentikan kekerasan di Jalur Gaza, Palestina, yaitu desakan dari Amerika Serikat (AS).
Menurut Yadlin, dalam waktu dekat AS akan meminta Israel untuk menghentikan kekerasan yang telah menewaskan lebih dari 170 warga Gaza. Dia bahkan meyakini ketegangan akan berakhir dalam kurun waktu 48 jam, sebab dia melihat AS sudah mulai menunjukkan gelagat ihwal ketidaksukaannya dengan konflik yang meletus sejak 10 Mei 2021.
"Ketika Mesir meminta Israel untuk berhenti, Israel tidak akan berhenti. Tetapi jika Amerika meminta Israel untuk berhenti, Israel harus mendengarkannya," kata Yadlin ketika menghadiri pertemuan dengan Federasi Zionis Afrika Selatan (SAZF), Kamis (13/5/2021), sebagaimana dilansir Middle East Eye.