Presiden terpilih Korea Selatan, Yoon Suk-Yeol (Instagram/sukyeol.yoon)
Perjalanan Yoon untuk memenangkan jabatan tertinggi di Korea Selatan tidaklah mudah. Bahkan, periode kampanye yang dilewati Yoon tercatat sebagai salah satu kampanye paling jahat dalam sejarah politik modern Korea Selatan.
Para kritikus menilai, baik Yoon atau Lee, tidak menyajikan strategi yang jelas untuk menghadapi ancaman Korea Utara. Mereka juga skeptis tentang bagaimana para kandidat menangani hubungan internasional di tengah persaingan Amerika Serikat dan China.
Keduanya juga dikritik karena dianggap tidak memiliki roadmap konkret untuk mengeluarkan Korea Selatan dari krisis ekonomi dan kesenjangan sosial yang semakin melebar.
Terlepas dari segala kekurangannya, Yoon diuntungkan pada pemilu kali ini karena sentimen antipemerintah yang semakin tinggi di bawah kepemimpinan Presiden Moon Jae-in.
"Yoon terpilih bukan karena dia dianggap mumpuni, tapi karena publik tidak puas dengan pemerintahan Moon. Sebagai presiden, dia harus menjawab kritik yang diarahkan kepada Moon. Dia harus mengambil pemerintahan dengan tanggung jawab yang besar, untuk menciptakan masyarakat yang adil,” kata Lee Seong-hyon, rekan peneliti di Universitas Harvard, dikutip dari The Straits Times.