Jakarta, IDN Times - Maroko menjadi perhatian dunia setelah laporan menyebutkan rencana untuk membunuh 3 juta anjing liar menjelang Piala Dunia 2030. Langkah ini diduga dilakukan demi memperbaiki citra negara di mata wisatawan sepak bola. Namun, rencana tersebut memicu kecaman dari aktivis hak hewan.
Maroko dilaporkan telah memulai persiapan besar-besaran untuk turnamen ini, termasuk perbaikan stadion dan infrastruktur transportasi. Namun, dugaan pembunuhan massal anjing liar dengan cara yang dianggap tidak manusiawi menjadi sorotan tajam.
Kontroversi ini mencuat setelah International Animal Coalition (IAWPC) mengungkap bahwa praktik tersebut masih terjadi, meskipun pemerintah Maroko mengklaim telah menghentikannya sejak 2024. Tekanan terhadap FIFA agar bertindak semakin meningkat.