Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa pembuat kebijakan di seluruh dunia kerap membuat kesalahan besar yang dapat merugikan perempuan dan anak perempuan. Hal itu disampaikan dalam sebuah laporan baru PBB tentang tren populasi dunia.
Laporan setebal 188 halaman itu mencatat bahwa sementara beberapa negara berjuang dengan angka kelahiran yang melonjak, negara lainnya menjadi paranoid tentang jumlah populasi yang anjlok.
Upaya langsung untuk mempengaruhi tingkat kesuburan baik naik atau turun melalui undang-undang sangat sering terbukti “tidak efektif dan dapat mengikis hak-hak perempuan,” menurut laporan UNFPA State of World Population yang dirilis pada Rabu (19/4/2023).