Ilustrasi kursi penumpang pesawat. (pixabay.com/JUNO KWON)
Pada Januari 2025, power bank diduga memicu kebakaran yang menghancurkan sebuah pesawat yang dioperasikan oleh maskapai berbiaya rendah Air Busan di Bandara Internasional Gimhae di Korea Selatan (Korsel). Dilaporkan, seluruh 176 penumpang dan awak pesawat berhasil dievakuasi, namun 27 orang terluka.
Kebakaran diduga bermula di dekat kompartemen kabin belakang. Sisa power bank yang hangus ditemukan di dekatnya. Setelah insiden itu, maskapai penerbangan Korsel melarang penumpang menyimpan power bank di kabin atas. Pihaknya juga mengharuskan mereka untuk selalu menaruh perangkat tersebut dekat dengan mereka setiap saat.
Dilansir The Straits Times, dalam beberapa bulan terakhir, beberapa maskapai penerbangan global telah memberlakukan larangan pengisian daya power bank di dalam pesawat dan pembatasan penyimpanan di kabin atas.
Sejak awal April, penumpang maskapai Singapore Airlines dan Scoot tidak diperbolehkan menggunakan power bank untuk mengisi daya perangkat pribadinya selama penerbangan.
Baru-baru ini, Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) mengumumkan bahwa power bank yang dapat dibawa ke dalam pesawat harus ditandai jelas dengan sertifikasi resmi 3C, China Compulsory Certification. Power bank yang ditarik oleh produsen karena masalah keselamatan juga dilarang.