Jakarta, IDN Times - Moskow mengatakan kepada Filipina bahwa mereka harus menghormati kesepakatan senilai 215 juta dolar AS (sekitar Rp3,3 triliun) untuk membeli 15 helikopter militer Rusia. Keputusan itu dibatalkan sepihak oleh mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte, karena kekhawatiran dijatuhkan sanksi oleh Amerika Serikat (AS) setelah Rusia melakukan invasi.
Duta Besar Rusia untuk Filipina, Marat Pavlov, mengatakan bahwa pemerintah Filipina belum secara resmi mengumumkan pembatalan pembelian 16 helikopter tersebut. Di sisi lain, perusahaan Rusia akan terus memproduksi helikopter Mi-17 sesuai pesanan yang telah disepakati.
Pemerintah Filipina telah melakukan pembayaran awal dan pilot helikopter Filipina telah menjalani pelatihan di Rusia, kata Pavlov.
