Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Erdogan Setuju Jadikan Turki Pusat Penjualan Gas Rusia

Presiden Vladimir Putin dan Presiden Tayyip Erdogan. (Twitter.com/ Republic of Turkiye Directorate of Communications)
Presiden Vladimir Putin dan Presiden Tayyip Erdogan. (Twitter.com/ Republic of Turkiye Directorate of Communications)

Jakarta, IDN Times - Pada Rabu (19/10/2022), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada parlemen, bahwa dia sepakat dengan tawaran Presiden Rusia Vladimir Putin. Tawaran itu yakni menjadikan Turki sebagai perantara penjualan gas dari Rusia.

Rusia adalah salah satu pemasok gas alam terbesar di dunia. Mitra utamanya adalah Uni Eropa (UE). Namun sejak invasinya ke Ukraina, hubungan Rusia-UE memburuk. Bahkan Rusia menghentikan pasokan gasnya ke UE yang lewat pipa Nord Stream 1.

1. Ankara sepakati tawaran dari Vladimir Putin

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Twitter.com/Recep Tayyip Erdogan)
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Twitter.com/Recep Tayyip Erdogan)

Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Jerman menjadi salah satu perantara penjualan gas Rusia di Eropa. Tapi sejak invasi, hubungan itu menjadi rumit. Pipa gas Nord Stream 1 dari Rusia ke Jerman, bahkan dimatikan oleh Moskow.

Putin kemudian berusaha merayu Turki untuk menjadi negara perantara penjualan gasnya. Presiden Erdogan, melansir Anadolu, mengatakan pada Rabu bahwa dirinya sepakat dengan tawaran dari Putin itu.

"Turki juga akan menjadi hub untuk gas alam. Dalam pertemuan terakhir kami, kami sepakat dengan (Presiden Rusia Vladimir) Putin tentang masalah ini. Kami akan membuat hub di sini dengan gas Turki yang berasal dari Rusia," di ibu kota Ankara.

2. Pelanggan Eropa bisa membeli gas Rusia lewat Turki

Informasi tentang persetujuan Erdogan itu disampaikan saat memberikan pidato di depan anggota partai AK di parlemen Turki. Rusia di sisi lain, saat ini tidak bisa secara lancar mengirim pasokan gasnya ke Eropa terkait sanksi bertubi-tubi yang dijatuhkan karena invasi ke Ukraina.

Melansir The Moscow Times, Erdogan mengatakan bahwa beberapa negara Eropa yang ingin memperoleh gas dari Rusia, selanjutnya bisa melalui pusat di Turki.

"Turki ternyata menjadi rute pengiriman yang paling dapat diandalkan hari ini, bahkan ke Eropa," kata Putin pekan lalu.

Harga gas di neagra UE telah melonjak, memicu inflasi. Mereka juga tengah berjuang menemukan pasokan alternatif dari negara lain. Jerman, salah satu negara yang sebelumnya bergantung gas Rusia, telah melobi Kanada, Qatar dan beberapa negara lain agar bisa memenuhi kebutuhan gasnya.

3. Proyek pipa gas Turki-Rusia

ilustrasi kilang penampungan gas (Unsplash.com/Patrick Federi)
ilustrasi kilang penampungan gas (Unsplash.com/Patrick Federi)

Kerja sama antara Turki dengan Rusia telah berlangsung lama, khususnya di sektor energi. Rusia sebagai produsen gas alam yang besar, telah membangun pipa gasnya langsung ke Turki.

Sejauh ini, pipa gas dari Rusia ke Turki adalah Blue Stream dan TurkStream. Melansir Hydrocarbon Technology, pipa Blue Stream dibuat oleh perusahaan patungan Belanda, Rusia, dan Italia. Pipa ini melewati Laut Hitam dan menyediakan kebutuhan bagi negara Eropa selatan dan tenggara.

Sedangkan TurkStream adalah jaringan pipa dari cadangan gas terbesar Rusia menuju Turki. Pipa ini juga lewat di bawah Laut Hitam dan mendarat di pantai Turki di wilayah Thrace. Proposal baru yang ditawarkan oleh Moskow kepada Ankara, rencananya pipa gas juga akan bermuara di Thrace ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

7 Mental Block yang Sering Bikin Pebisnis Gagal dan Cara Mengatasinya

03 Nov 2025, 05:05 WIBBusiness